Berdasar Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK, pembiayaan untuk pemilikan rumah tinggal mencapai Rp 39,51 triliun per Januari 2021, yang berasal dari bank syariah BUKU 2 sebesar Rp 8,12 triliun dan BUKU 3 sebesar Rp 31,39 triliun.
Direktur Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah Institute Pertanian Bogor (CIEST-IPB) Irfan Syauqi Beik menilai data tersebut menunjukkan pembiayaan rumah tinggal oleh bank syariah semakin diminati masyarakat.
Meningkatnya minat pembiayaan KPR Syariah ini menurut Irfan, disebabkan beberapa hal.
Pertama, dari sisi kepastian cash flow.
Pembiayaan KPR syariah bersifat fixed rate sampai akhir periode
pembiayaan. Adanya margin tetap membuat perencanaan keuangan rumah
tangga jadi lebih baik. Sementara,
bunga KPR konvensional bisa fluktuatif. Mungkin lima tahun pertama
bunganya fix, tetapi setelah itu cenderung naik dan bisa berubah. “Buat
konsumen, kepastian cash flow sangat penting," kata Irfan. Kedua, terkait dengan permintaan terhadap
produk halal, termasuk halal finance yang makin meningkat. Menurutnya,
hal ini memengaruhi pertumbuhan KPR syariah. Ketiga, KPR syariah
menawarkan berbagai pilihan akad yang lebih banyak dibandingkan dengan
konvensional. Nasabah dapat memiliki akad sesuai dengan kebutuhannya. "Akadnya bisa murabahah, istishna, maupun musyarakah mutanaqishoh.
Pendeknya, masing-masing akad memiliki kriteria tersendiri sehingga
nasabah memiliki opsi kontrak yang akan dipilih, disesuaikan dengan
kebutuhannya," urainya. Salah satu perusahaan properti Sumurtama Land Bandung memanfaatkan besarnya minat masyarakat terhadap KPR Syariah. Perusahaan
tersebut sekarang sedang pengembangan propertinya di wilayah Jatiwangi
Majalengka, dengan nama Dar Es Salaam Residence. Direktur Utama Sumurtama Land Komarudin
Khalid sangat optimistis bahwa dengan sistem KPR Syariah, properti yang
berlokasi di tengah kota Jatiwangi itu diminati masyarakat di Jawa
Barat. Terlebih, nantinya akan dibuka akses tol Cisumdawu dan
Bandara Kertajati segera beroperasi, yang bakal menambah ramai aktivitas
bisnis di wilayah Majalengka. Dalam lima tahun terakhir tercatat 30
industri besar di bidang garmen, sepatu, elektronika dan lain lain
tumbuh di Majalengka. Dia menyebut tahun ini pihaknya membangun 51 unit rumah di lokasi strategis tersebut. “Bayangkan
berapa banyak lagi industri yang akan tumbuh di Majalengka jika Bandara
Kertajati dan tol Cisumdawu sudah beroperasi penuh,” jelas Komarudin
yang juga anggota Real Estate Indonesia (REI) ini, di Bandung, Rabu
(3/11). Dar Es Salaam Residence yang mengusung konsep hunian
modern yang nyaman, aman dan asri, yang lokasinya bisa diakses dari
gerbang tol Sumberjaya selama 10 menit. Sementara dari Bandara Kertajati
hanya 15 menit. Dar Es Salaam juga memberikan suasana hunian
yang religius dengan berdirinya satu masjid yang bisa digunakan oleh
para penghuni untuk beribadah. Sumurtama Land telah menjalin kerjasama
dengan pihak perbankan Syariah ternama, yaitu Bank Syariah Indonesia dan
Bank BJB Syariah. (esy/jpnn)